Senin, 16 November 2009

Tentang Cilacap

SEBAGAI orang yang mencintai tanah tumpah darah, sepantasnya ikut menjunjung budaya, adat-istiadat dan tentu sejarahnya. Jika Cilacap maju dan menjadi perhatian banyak orang, tidak lepas dari kriya dan karsa pendiri dan para pemimpinnya.

Wajar, setiap warga atau siapa pun yang merasa mengakui sebagai tanah kelahirannya minimal mengetahui apa saja potensinya, atau membagi pengetahuan tentangnya pada masyarakat luas. Perihal kekayaan alam dan potensi lain yang terkandung di dalamnya. Bahwa Kabupaten Cilacap yang terbagi menjadi 23 kecamatan, dengan jarak terjauh dari barat ke timur 152 Km. Yakni dari Dayeuhluhur ke Nusawungu, dan dari utara ke selatan 35 Km yaitu dari Cilacap ke Sampang.

Atau kabupaten dengan 280 desa ini memiliki potensi beragam, seperti kerajinan tangan, makanan olahan, kesenian tradisional, dll. Kerajinan tangan dari desa Lebeng (Jeruklegi) berupa patung Asmat kabarnya telah ekspor. Sentra gula merah juga ada di beberapa kecamatan. Pengrajin batu bata merah berada di Desa Karanganyar dan Bunton (Adipala). Panganan kecil pisang sale bakar khas Sidareja, dll.

Bagi komunitas Cilacap dan sekitarnya di era 1980-an pasti sangat mengerti dan mengakui ketenaran kesenian tradisional Lengger dari Desa Banjarwaru (Nusawungu). Lengger Kampi, Kamiati dan Adminah sangat banyak penggemarnya. Kaset dari ketiga lengger tersebut mudah dijumpai di toko-toko kaset, baik di kota maupun di toko pinggir jalan di desa-desa. Banyolan badutnya bernama Darto sangat lucu dan menghibur.

Di setiap desa juga era itu masih mempunyai kesenian khas berupa Ebeg (kuda kepang/kuda lumping). Setiap peringatan 17 Agustus pasti pentas. Misalnya, waktu saya kecil belum merasa syah peringatan Agustusan kalau belum nonton Ebeg di halaman balai desa Kalikudi (Adipala).

Sewaktu tontotan yang bersumber dari layar kaca belum merajalela, pentas wayang kulit masih sangat digemari. Dalang Gino atau Ki Sugino Siswocarito dan Ki Sugito Purbocarito menjadi dalang gagrak Banyumas paling top dan mahal di kelasnya. Setiap ditanggap oleh masyarakat atau paguyuban tertentu, pasti penggemarnya selalu membludak dan setia sampai pagi. Kedua dalang tersebut memang bukan putra Cilacap, melainkan putra Notog-Patikraja (Gino) dan Ki Sugito yang juga Bapaknya artis beken Mayangsari dari Somagede, Banyumas.

Bukan tidak mempunyai dalang kondang, belakangan kiprah dalang Suwarjono atau terkenal dengan nama Dalang Jono dari Desa Kesugihan, sabetan dan gayanya setimpal dengan senionya (dalang Gino). Sayang, dalang aset Cilacap yang ketika itu juga sebagai Kades di desanya dan kabarnya akan naik menjadi Caleg harus pupus, seiring kecelakaan maut yang membuatnya meninggal dunia di daerah Patikraja.

Itulah sekelumit cerita tentang tanah kelahiran. Semoga memancing masyarakat serumpun, untuk ikut berbagai pengalaman. Selanjutnya kami tampilkan nama Kecamatan dan desa-desa, se-Kabupaten Cilacap.

Sejarah peninggalan

BENTENG PENDEM CILACAP

(Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap)

PENDAHULUAN

Buku ini kami susun dari kumpulan data dan informasi yang kami peroleh dari berbagai pihak, dengan harapan untuk dapat memberikan sekelumit gambaran umum tentang keberadaan Benteng Pendem Cilacap.

Dengan kerendahan hati kami sampaikan bahwa data yang tersaji ini baru merupakan awal dalam rangka memperkenalkan Benteng Pendem Cilacap yang belum dapat memenuhi harapan para pembaca, karena secara ilmiah kebenaran dan kenyataan serta sejarahnya masih perlu di tindak lanjuti dengan penelitian ilmiah, dalam penyajian ini kami masih mengharapkan dukungan dari semua pihak yang lebih mengetahui bidang studi arsitektur maupun sejarah kepurbakalaan untuk dapat kami tambahkan sebagai referensi pada cetakan yang akan datang.

Keberadaan Benteng Pendem sekarang merupakan aset wisata yang bisa di manfaatkan sebagai salah satu tujuan wisata di Cilacap, disamping itu juga dapat digunakan sebagai obyek penelitian. Untuk hal tersebut perlu kiranya keberadaan Benteng Pendem yang sudah termakan usia disamping kita manfaatkan, juga kita pelihara untuk kelestariannya.



LOKASI DAN LINGKUNGAN

Benteng Pendem terletak di bagian tenggara kota Cilacap, ujung Timur Pantai Teluk Penyu di wilayah Kelurahan Cilacap. Di sekitar Benteng Pendem bagian Selatan adalah Samudra Indonesia, Selatan Selat Nusakambangan ( pintu masuknya kapal ke / dari Pelabuhan Alam Tanjung Intan ), sebalah Barat Kantor Pertamina Area 70, sebelah Utara tangki – tangki penampungan bahan minyak mentah Pertamina UP IV Cilacap yang berada di Area 70.

Untuk manuju ke Benteng Pendem dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan. Dari terminal Bus dan Angkutan Kota ± 5 km, 2 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan 1 km dari Obyek Wisata THR Teluk Penyu.

Kurang lebih 500 m dari Benteng Pendem adalah lingkungan masyarakat yang sebagaian besar mata pencahariannya adalah Nelayan baik yang menggunakan alat tradisional maupun yang menggunakan alat yang Modern.

UKURAN

Berdasarkan dokumen Peta yang ada dari Negeri Belanda pada tahun 1988 secara keseluruhan luas area Benteng Pendem ± 10,5 ha , dipergunkan untuk pembangunan tangki Pertamina seluas 4 ha. Saat ini kawasan Benteng Pendem tinggal 6,5 ha.

Keberadaan Benteng Pendem baru 60 % dari keseluruhan data yang ada, 40 % lainnya masih menjadi misteri dan tertimbun pasir.



Bangunan Benteng yang ada dan telah ditemukan :



1. Barak 14 kamar, yang di bangun pada tahun 1877, panjang 103 m, yang terdiri dari 14 kamar masing –masing kamar dengan ukuran 9,04 x 5,02 m, bentuk bangunan sama.
2. Ruang Kesehatan / klinik yang dibangun pada tahun 1879 yang terdiri dari 2 ruangan dengan ukuran 8,74 x 3,75 m dan 5,24 x 3,77 m.
3. Benteng Pertahanan jarak dekat ada 4 benteng yang terletak di 4 lokasi, 2 benteng berada dibagian Barat dan 2 benteng di bagian Timur jumlah keseluruhan panjangnya 329,92 m, terdapat 112 ruang – ruang tembak, 49 ruang perlindungan dan tempat penyimpanan senjata / musiu.
4. Terowongan sepanjang 113,94 m lebar 3,10 m tinggi antara 2,45 – 4,88 m yang dibangun pada tahun 1868, didalam terowongan terdapat Ruang Perwira ukuran 20 x 8 m, ruang pengintai dengan bentuk setengah lingkaran ukuran 4,5 x 4,5 m tinggi 2,45 m.
5. Ruang Amunisi / mesiu terdapat 2 lokasi yang terpisah masing – masing lokasi terdapat 3 ruangan berukuran 2,30 x 2,55 m tinggi 2,45 m.
6. Ruang Penjara yang dibangun pada tahun 1861 sebanyak 3 bangunan yang terpisah masing – masing bangun penjara terdapat 3 ruangan berukuran 4,05 x 3,45 m tinggi 2,25 m, tebal tembok bagian depan setebal 2,50 m dan dua buah jendela ukuran 1 x 1 m.
7. Ruang Senjata ada 3 ruangan berukuran 2,54 x 2,45 m, didalam ruang tengah bagian atas terdapat lubang yang digunakan untuk mengirim Amunisasi keatas ukuran 1 x 1 m.
8. Ruang Akomodasi, panjang 25,45 m tinggi 5,10 m, di dalam ruang akomodasi terdapat 6 ruangan berukuran 2,54 x 2,45 m tinggi 2,45 m.
9. Ruang Dapur, panjang 12,30 m tinggi 5,10 m terdapat 3 ruangan ukuran 2,54 x 2,45 m tinggi 2,45 m.
10. Landasan Meriam, ada11 landasan dengan ukuran diameter 6,10 m, berada diatas bangunan Benteng, 6 landasan berada disebelah Timur dan 5 landasan berada disebelah Selatan.
11. Benteng Pendem sebanarnya dikelilingi oleh parit, namun pada saat ini baru tergali sepanjang 518,75 m, lebar 10 m dibagian Barat, 20 m di bagian Timur.
12. Bangunan / Benteng yang belum tergali diperkirakan 3 Benteng Jepang, 12 terowongan kecil dan sebagian parit.



Dari beberapa bangunan tersebut diatas sebagian bangunan nampak beberapa tulisan angka yang terdapat pada bangunan / benteng yang diperkirakan tahun pembuatan bangunan.

Angka – angka dimaksud antara lain :

1. 1861 terdapat di Ruang Penjara.

2. 1868 terdapat di Pintu Terowongan bagian Selatan.

3. 1869 terdapat di Ruang Akomodasi.

4. 1873 terdapat di Ruang Pengintai pada terowongan.

5. 1877 terdapat di Barak 14

6. 1879 terdapat di Ruang Kesehatan / Klinik.



ARSITEKTUR

Bangunan Benteng Pendem merupakan bangunan kuno pada masa kolonial Belanda, hal ini terlihat pada dokumen Peta Bangunan Benteng terdapat tulisan yang berbunyi KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP yang di bangun pada tahun 1861 – 1879 dengan menggunakan bahan baku yang dominan memakai Bata Merah tak nampak konstruksi beton bertulang. Pada setiap ruangan dan pintu berbentuk lengkung serta tidak banyak variasi. Di atas bangunan sebagian besar di timbun tanah dan di tumbuhi tanaman perdu hingga secara utuh tidak nampak bangunan Benteng Pertahanan di ujung Pantai Cilacap bila dilihat dari Kejauhan.



LATAR BELAKANG SEJARAH BENTENG PENDEM CILACAP

Benteng Pendem yang sebutan aslinya dari Negeri Belanda adalah USBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP yang artinya tempat pertahanan pantai diatas tanah menjorok ke laut menyerupai bentuk lidah. Di bangun oleh Tentara Kerajaan Belanda dari tahun 1861 – 1879, digunakan sebagai markas tentara Belanda untuk pertahanan Pantai Selatan Pulau Jawa di bagian Selatan, karena Cilacap di pandang sangat strategis untuk pendaratan dan pantainya terlindung oleh Pulau Nusakambangan hingga tahun 1942, pada saat masuknya tentara Dai Nippon (Jepang ) ke Indonesia Benteng Pendem dijadikan markas tentara Jepang. Namun pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang kalah perang dengan pihak sekutu, Benteng Pendem Cilacap kembali ke tangan tentara Hindia Belanda ( KNIL ) sampai dengan tahun 1950.

Selama 2 tahun sampai dengan tahun 1952 Benteng dalam keadaan kosong / tidak ada yang menguasai / menempati, baru pada tahun 1952 akhir sampai dengan 1965 di jadikan markas Tentara Nasional Indonesia antara lain Pasukan Banteng Loreng. Dalam perjalanan sejarah, Benteng Pendem sempat di manfaatkan untuk markas latihan lintas hutan, gunung, rawa dan laut oleh Pasukan RPKAD sekarang KOPASSUS yang membangun Tugu Monumen Peluru 2 buah sebagai pintu utama masuk kedalam Komplek Benteng Pendem pada saat itu.

Mulai tahun 1965 – 1986 lokasi Benteng termakan waktu bergelut dengan cuaca serta musim tak terusik, sampai Pemerintah melaksanakan Pembangunan Dermaga kapal, kantor dan tangki minyak untuk Pertamina dengan sebutan Area 70 memanfaatkan sebagian areal Benteng Pendem seluas 4 ha.

Tepatnya pada tanggal 26 November 1986 seorang warga Cilacap bernama ADI WARDOYO memberanikan diri untuk menggali dan menata lingkungan Benteng. Sejak tanggal 28 April 1987 resmi dapat dikunjungi dan terbuka untuk umum hingga saat ini.



PENJELASAN BEBERAPA BANGUNAN YANG TERDAPAT DI BENTENG PENDEM

Dari beberapa bangunan yang ada didalam lokasi Benteng Pendem berfungsi:

1. PARIT

Benteng Pendem pada zaman dulu di tepinya terdapat parit yang melingkari Benteng, namun pada saat sekarang baru tergali sepanjang 500 m. Parit ini digunakan untuk pembuangan air dari dalam terowongan dan sebagai penghambat lanjunya musuh ke dalam Beteng Pendem.

2. BARAK

Barak 14 dibangun pada tahun 1877 yang terdiri dari 14 kamar, digunakan untuk tempat istirahat / tempat tidur.

3. KLINIK ( Tempat Kesehatan )

Ruang kesehatan di bangun pada tahun 1879 merupakan bangunan terakhir diantara bangunan yang ada, yang digunakan sebagai tempat pengobatan apabila ada tentara yang sakit.

4. BENTENG PERTAHANAN

Ada 2 macam Benteng Pertahanan yang berada di Benteng Pendem. Benteng Pertahanan yang dilengkapi dengan atap atau disebut Pertahanan sempurna dan Benteng Pertahanan dada / terbuka yang dibagian bawahnya dilengkapi rongga setengah lingkaran untuk tempat mesiu yang digunakan sebagai tempat penembakan jarak pendek.

5. MONUMEN PELURU

Monumen 2 Peluru dibuat oleh Tentara Republik Indonesia ( RPKAAD ) pada waktu menggunakan lokasi Benteng Pendem sebagai tempat latihan dan pendaratan laut.

6. TEROWONGAN

Sebuah terowongan yang panjangnya 100 m terdapat 4 pintu masuk yang dilengkapi dengan instalasi. Di dalamnya juga terdapat ruang Perwira dan ruang rapat.

Terowongan ini digunakan sebagai tempat pengaturan strategi penyerangan dan sebagai tempat perlindungan yang terakhir, dimana di dalam terowongan dilindungi 6 ruangan meriam dan 6 pucuk meriam yang mengarah : 2 pucuk meriam mengarah ke parit sebelah Utara, 1 buah mengarah ke arah Barat, 1 buah mengarah kearah jalan menuju Gudang senjata dan 2 buah dibagian ujung Selatan mengarah ke Timur (parit).

7. GUDANG AMUNISI / SENJATA

Amunisi pada jaman dulu masih berupa serbuk – serbuk yang mudah sekali meledak, maka didalam ruangan gudang senjata ada ruangan dibawah berisi air yang digunakan sebagai pendingin.

8. TEMPAT PENEMBAKAN JARAK JAUH

Pada bagian atas Benteng terdapat 13 tempat penembakan jarak jauh :

6 pucuk meriam mengarah ke Samudra Indonesia ( Timur ) dan

5 pucuk meriam mengarah ke Selat Nusakambangan



PENUTUP

Demikian sekilas cerita singkat Obyek Wisata Benteng Pendem Cilacap semoga dapat sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan bagi si pembacanya, untuk dapat lebih mengetahui akan arti dan fungsi dari pada peninggalan sejarah dan kepurbakalaan serta dapat memupuk rasa kebanggaan Nasional dan kesadaran Jati diri Bangsa.
Akhirnya dengan cerita singkat ini diharapkan pula dapat membantu dalam memberikan informasi dan motifasi kepada Masyarakat umum tentang arti dan fungsi peninggalan sejarah dan purbakala dan semoga dapat bermanfaat dalam mewujudkan identitas Jati diri Jawa Tengah.

Sumber :
Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. CIlacap
Tahun 2009)

Jumat, 13 November 2009



Kegiatan wong kalikudi





Saya sebagai orang cilacap merasa senang dengan adanya pertanian yang begitu luas dan kaya ikan laut, begitu banya alam sumber penhasilan tentu kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa..amin



Dan satu hal lagi saya selaku pembuat blog ini Hartono akan mengembangkan lagi sumber tenaga kerja lagi di tempat tinggal saya yaitu Kota Cilacap ingin membuka sumber penghasilan yaitu Hom Industri mudah-han cita2 saya tercapai....dan makin banyak nya sumber penghasilan di Desa2 kita, makin banyak sumber penghasilan, biar tidak ada orang yang merantau sampai ke negara orang yaitu: Hongkong,Singapore,Malasyia,Taiwan Arab dan Dll...dengan ada nya media televisi saya selaku pembuat blok ini merasa terpukul sekali melihat adanya siksaan pekerja2 TKW yaitu orang2 Indonesia sendiri di negara tetangga yaitu yang tadi di sebut di atas. Mengapa dan alasan apa saya mengatakan seperti itu karena makin banyak perkembangan zaman dan makin banyak impian perstasi yang ingin didapatkan mungkin bagi orang2 yang memiliki kemapuan yang lebih tinggi tidak akan merantau sampai ke luar negeri.


Tentang masalah:

  1. Pendidikan kurang
  2. Pengalaman yang minim
  3. Pemikiran yang kurang ke depan

Maka dari itu Pemerintah menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk di tingkatkan pendidikannya lagi yaitu minimal 9 tahun karena andanya terpurkunya kemiskinan dimana-mana. Program pemerintah mengadakan sekolah gratis 9 tahun.

Sedulur kabeh …tujuan blog kiye digawe go menyatukan Wong Cilacap sing pada mengenal internet ben Mandan tali silaturahmi ne makin kuat artine! men aja pada kisruh bae gara2 Teroris ayo sebagai Wong Cilacap dikembang ena maning Kota Cilacap..YAA…..!! MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT GO SEDULUR KABEH..