Senin, 04 April 2011

Informasi Gempa Cilacap

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetapkan gempa yang terjadi di Cilacap Senin dinihari ini, Senin (4/4/2011) berpotensi tsunami. BMKG mengimbau warga Cilacap menjauhi bibir pantai dari sekitar pantai Pangandaran sampai pantai di wilayah Cilacap.

"Imbauan tadi telah kita keluarkan sesuai dengan prosedur yang ada, yang terpenting kita mengimbau agar masyarakat menjauhi wilayah laut, menjauhi bibir pantai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, sekitar pantai Pangandara sampai ke pantai Cilacap," ujar Kasi Informasi Gempa BMKG, Suharjono, saat dihubungi detikcom, Senin (4/4/2011) dinihari.

Suharjono mengatakan, saat ini pihak BMKG tengah mengkaji lebih lanjut mengenai potensi tsunami pasca gempa berkekuatan 7,1 SR tersebut. Jika data akurat mengenai ada tidaknya tsunami pasca gempa telah diketahui, BMKG akan segera membuat pengumuman susulan.

"Biasanya sekitar satu jam atau lebih, tergantung dengan kondisi lapangan," papar Suharjono.

Informasi dari BMKG, gempa terjadi di 293 km barat daya Cilacap atau 10.01 LS dan 107.69 BT. Pusat gempa berada kedalaman 10 km.

Gempa 7,1 SR Cilacap, BMKG Imbau Warga Jauhi Pantai

Gempa 7,1 SR Cilacap, BMKG Imbau Warga Jauhi Pantai .Cilacap - Sejumlah warga Cilacap dengan mengendarai sepeda motor dan mobil berlomba-lomba menjauhi pantai demi menghindari kemungkinan tsunami. Sementara sejumlah warga yang tidak memiliki kendaraan memilih jalan cepat menuju terminal Cilacap di Jl Ahmad Yani.

sekitar Jl Ahmad Yani, sekitar seratusan orang berbondong-bondong berjalan cepat menuju terminal. Beberapa dari mereka adalah ibu-ibu yang menggendong anak.

Namun sesampainya di terminal, tidak ada satu bus pun yang beropreasi.

Sementara itu, di Jl Urip Sumoharjo dan Jl Tentara Pelajar tejadi kepadatan oleh kendaraan warga yang ingin menuju Wangon, wilayah yang relatif aman jika terjadi tsunami.